Si John Yang Panjang dan Hangat Saat Winter

Salah satu partner setia supaya nggak menggigil saat ikut wisata musim dingin.

Bagi kita yang orang tropis, sebaiknya jangan deh berwisata musim dingin ke Eropa tanpa membawa teman yang satu ini. Terlebih, suhu di negara-negara Skandinavia itu bisa sangat dingin selama winter, bisa antara 0 sampai -10 oC. Sebenarnya nggak cuma saat winter saja sih. Saat akhir autumn atau awal spring juga perlu membawanya. Sebab saat akhir autumn dan awal spring itu biasanya suhu di bawah 10 oC dan berangin. Tanpa membawa teman yang satu ini, baru jalan kaki beberapa menit saja lutut sudah beradu karena tidak kuat menahan dingin. 

Teman yang satu ini tak lain adalah… longjohn.  

Longjohn ini adalah salah satu jenis thermal underwear panjang tanpa kancing yang dipakai saat suhu dingin, sebagai lapisan tambahan antara pakaian dalam dan pakaian luar. Bentuknya berupa setelan t-shirt lengan panjang dan celana panjang sewarna. Pakaian dalam ini dibuat dari bahan yang dapat menjaga suhu tubuh dengan cara menahan panas tubuh agar tidak keluar, mencegah udara dingin dari luar mengenai tubuh, dengan tetap membuat kulit bisa ‘bernafas’ untuk melepaskan kelembapan.
Longjohn awalnya dikenalkan pada abad ke-19 di Derbyshire, Inggris, oleh perusahaan garmen milik John Smedley. Tapi konon nama ‘John’ yang dipakai ini berasal dari nama petinju kelas berat John L. Sullivan.  Perusahaan ini masih memproduksi longjohn hingga sekarang.  

Di toko pakaian musim dingin maupun di marketplace kita dengan mudah bisa menemukan longjohn dengan berbagai ukuran dan warna. Umumya berwarna putih, abu-abu, krem, atau hitam. Ada yang terbuat dari bahan katun, polyester, wol, atau campuran dari ketiga bahan ini. Harganya bervariasi tergantung ukuran dan jenis bahan yang dipakai.  

Kelebihan longjohn dari katun adalah harga yang lebih terjangkau, ringan, mudah dikemas, dan nyaman dipakai untuk suhu yang tidak begitu dingin. Kekurangannya, tidak bisa menahan panas tubuh dengan baik, dan juga menyerap kelembapan. Jadi, kita akan merasa basah dan dingin jika berkeringat. Karenanya bahan ini umumnya tidak direkomendasikan untuk wisata winter. 

Bahan polyester mampu mengeluarkan kelembapan dari kulit, sehingga pakaian lebih cepat kering. Namun polyester menahan bau lebih lama dan tidak bisa mengisolasi panas sebaik wol. Sementara longjohn dari bahan wol, misal wol merino atau wol angora, punya kemampuan isolasi panas tubuh yang sangat baik, tahan api, menjaga tubuh tetap hangat dalam cuaca dingin, dan sejuk saat hangat. Wol merino juga punya sifat antibakteri alami, sehingga tak menghasilkan bau yang tak sedap. Cuma, harganya lebih mahal daripada longjohn dari bahan katun ataupun polyester, dan juga perlu perawatan khusus, misalnya tidak boleh dicuci dengan air panas karena wol bisa menyusut. 

Yang jelas, ketiganya sama tipis dan ringan, sehingga orang lain tidak akan tahu apakah kita memakai longjohn atau tidak. Longjohn juga bisa dipakai sebagai baju tidur.Tapi
sebaiknya jangan dipakai di cuaca hangat karena ketika kita berkeringat, longjohn menjadi bau dan bisa menimbulkan gatal di kulit. 

Biasanya untuk trip selama seminggu, kita memerlukan 3 setelan longjohn. Perlu diingat, selain longjohn, kita juga perlu mengenakan lapisan pakaian lainnya seperti kaus kaki dan sarung tangan hangat, baju lapis, jaket, dan celana luar, agar dapat optimal menjaga suhu tubuh saat winter.
 

Penulis: Teguh Sudarisman

Copyrights © 2022 Obaja Tour. All Rights Reserved